Link Banner

GUGURNYA SANG RAKSASA (Part I, II & III)

6 November pukul 19:06
Part I



Sore itu memerah darah. Hari pertama pertempuran sengit pada titik paling vital: Bukit Qal'ah, puncakan tertinggi pegunungan Jabal Akrad. Pertempuran terbesar yang telah dinanti selama 5 tahun itu akhirnya pecah!

Gelombang besar pasukan Nushairiyah yang berkejaran menuruni bukit Starba dihadapi hanya segelintir petarung Jabal Akrad! Saya tau persis jumlahnya karena bersama Ziyad si Doshka sempat menghitung keseluruhan mereka. Saya menemani 'The Bodyguard' berloncatan dari satu parit ke parit lain, memberi koordinat pos medis darurat dan saluran yang dapat dihubungi untuk evakuasi korban. Maka ketika tiba pada parit terakhir, bulu kuduk saya meremang:

5.000-an Nushairiyah lengkap tank-tank baja, jet MiG dan Sukhoi, puluhan altileri berat, serta belasan mobil angkut personil BMP dihadang hanya 100 pejuang bersenjata AK-47 bulukan!

Yang saya sebut pejuang ini sebetulnya mereka cuma para petani, kuli bangunan, pemilik toko serta pegawainya, pengangguran, supir angkot, makelar tanah, guru ngaji, buruh pabrik, atau warga biasa lainnya dengan profesi yang sewajarnya manusia.

Mereka bukan HITMAN, atau Rambo, atau Chechen Fighters, atau superhero di film-film, atau bahkan sekedar unit pasukan cadangan pada kesatuan tentara pun bukan. Mereka cuma orang-orang Islam yang berpuluh tahun tersesat dalam kekufuran dan kemaksiatan, lalu menemukan kehormatan dan keagungannya di dalam medan perang! Hingga 'lah peperangan itu kemudian menempa setiap pribadi yang terlibat di dalamnya menjadi sosok mulia yang sekarang ini kita panggil MUJAHIDIN!

Kelar mengelilingi belasan parit, sore harinya saya turun ke bawah, mengevakuasi ratusan warga sekaligus menyiapkan komunikasi dan transportasi dengan rumah-rumah sakit besar di pesisir Latakia. RS. Ainul Baidha, RS. Barnash yang baru kena hajar roket Sukhoi Rusia, RS. Yamadhiyah, dan RS. Darkoush.

Dalam perjalanan turun, berkali-kali ambulan kami dihentikan warga yang bertanya bagaimana kondisi di atas. Jawaban kami selalu singkat dan padat:

"Persiapkan diri kalian! Nushairiyah sudah masuk desa Kafr Dilbah! Sejengkal lagi mungkin mereka akan menguasai gunung ini!"

Malam pertama hujan roket serta mortir pada Battle Jabal Akrad yang mengerikan itu saya lalui di pos medis garis depan...............!!!
----------------------------------------------------------------------------

10 November pukul 19:55
Part II


Subuh belum menjelang. Gelap masih menyelimuti penjuru Suriah. Tapi habib Said Anshar sudah berteriak "Sukhoooiii...!!!"

Teriakan beliau disusul ledakan keras mengguncang tembok markas !

Sekilas saya lihat sang habib garis tempur terlempar beberapa meter dari ruang wudhu ke arah kamar, Bersamaan dengan keributan di ruang dapur yang berasal dari piring, Sendok, Gelas serta berbagai perabot dapur lainnya yang jatuh berantakan ! Secepat kilat saya singkirkan selimut, Bangkit berdiri hendak berlari menuju dapur. Habib Said pasti terluka parah ! Sekelebat sebuah bayangan lain ikut berdiri dan meraba tembok, Mencari keseimbangan setelah dalam tidur pulas dikagetkan guncangan ledakan. Rupanya Ziyad Doshka ابونصرة dan Ibrahim berpikiran sama dengan saya : Habib Said kena bom !!!

Jarak antara ruang tamu merangkap ruang tidur sekaligus ruang makan dan ruang rapat dengan kamar mandi cuma 4 meter, Tapi rasanya dalam kebingungan serta ketakutan yang menyelimuti kami, Kok ga kunjung sampai ? Ziyad Doshka agak sempoyongan berdiri, Ibrahim tampak bimbang hendak membantu atau menunggu serangan kedua datang ?! Ya betul, Biasanya jet Nushairiah menyerang 2 kali ! Satu kali sebagai pemancing supaya timbul korban dan orang-orang berkumpul untuk menolong, Lalu kumpulan itu diserang lagi sehingga jatuh korban lebih banyak !

Saya sendiri masih agak pusing, Berdiri pun terasa berat. Tapi pikiran tentang mencelatnya habib Said barusan memaksa saya bangun !

Belum sampai kami di pintu kamar, Tetiba habib Said muncul ! Lengkap dengan cengiran lebarnya yang kurang ajar !

"Wih seru Mir ! Roketnya keras betul ! Ana sampai terlempar !
Hehehehe..."

Lah...?

Rupanya betul bukan orang biasa pak habib ini. Kena hempasan ledakan roket Sukhoi malah kegirangan !

Senyum beliau berlanjut sepanjang pagi itu. Perasaan dekat sekali pada kematian yang indah di medan jihad membuat habib Said sumringah tak henti-henti

Hari ketiga pertempuran tersebut habib Said sudah bergabung dengan kami di frontline. Rupanya sejak hari pertama pun beliau sudah di frontline tapi wilayah lain. Lalu ketika mendengar kabar sengitnya gempuran Rusia ft. Nushairiah di lokasi saya, Beliau memutuskan menyeberang gunung. Sayang di tengah jalan habib Said dicegat mujahidin karena jalur yang hendak ditempuhnya terputus baku tembak hebat !

Hari ketiga itu pula ratusan mujahidin Chechnya, Turkistani, Afghani dan mujahidin Rusia tiba di Jabal Akrad, Jabal Turkman serta Jabal Durin. Mereka ramai-ramai bedol desa dari Aleppo atau Idlib ke Pesisir Latakia demi menyambut kawan lama : Pasukan Rusia. Momentum reuni akbar ini tidak mereka sia-siakan. Daripada susah payah nyari Rusia, Kenapa ga dimanfaatkan aja kesempatan ini ? Beberapa mujahidin Chechnya dan Rusia yang saya temui lalu mintai komentarnya cuma menjawab singkat sambil tersenyum :

"Ahlan wasahlan Ruusi fii maqbaratikum !"
--------------------------------------------------------------------------

11 November pukul 20:45
 

Part III

Siang mencekam. Baku tembak hebat telah pecah 30 jam nonstop ! Pagi siang sore malam pagi lagi siang lagi ! Siang hari kedua pertempuran tapi bantuan untuk pejuang belum ada yang datang ! Selama satu setengah hari tercatat 8 kali lawan berhasil maju menduduki lokasi-lokasi strategis desa Kafr Dilbah. Posisi mereka yang tadinya terbuka, Kini sepenuhnya terlindungi ratusan rumah yang menghalangi tembakan mujahidin. Dari rumah-rumah itu pula kini lawan leluasa menempatkan senjata-senjata berat dan jarak jauh macam mortir atau RPG untuk membabi buta menghantami posisi mujahidin !

Hari itu saya lihat langsung keajaiban jihad Suriah ! Dimana 100 mujahidin bersenjata bulukan yang jelas bukan tandingan 5.000 pasukan Nushairiah ft. Rusia lengkap dengan jet-jet MiG dan Sukhoi, Tank-tank baja segala seri, Belasan BMP, Juga puluhan altileri beratnya, Mampu bertahan tanpa satu orang pun terkena peluru !

Jelas sudah semata Pertolongan Allah yang membuat kami semua masih hidup !

Sejak pagi kami menunggu Ziyad Doshka yang turun ke bawah mencari bala bantuan. Driver ambulance kami sejak 2 hari terakhir menjelma salah satu petarung paling dibutuhkan mujahidin karena kemampuan luarbiasanya mengoperasikan senapan kaliber berat DOSHKA 12mm. Pokoknya dimana mujahidin perlu operator Doshka, Pasti nama Ziyad yang dipanggil melalui saluran radio HT. Di tangannya, Doshka yang berat dan bunyi nya memekakkan telinga itu jadi senjata mematikan dan menggetarkan lawan ! Ziyad punya kemampuan spesial membidik tepat menggunakan Doshka. Padahal senjata satu itu terkenal susah diarahkan dan akurasinya jelek betul. Makanya Doshka biasa dipakai hanya sebagai penghancur bangunan atau kendaraan, Bukan untuk menghadapi personel lawan saat baku tembak face to face

Kondisi makin mengerikan, Dari radio mujahidin saya tau Nushairiah terus maju dan mendapatkan tempat-tempat strategis. Bahkan satu ketika menjelang dhuhur kami berloncatan masuk parit perlindungan karena dikabarkan Nushairiah hampir merebut puncak bukit Qal'ah yang dari markas kami cuma selemparan batu ! Saya baru keluar parit sekira 1 jam kemudian karena korban pertama mujahidin telah jatuh !

Hari kedua pertempuran betul-betul saat paling vital perjuangan mujahidin Suriah utamanya di pesisir Latakia. Koordinasi dan komunikasi yang lemah, Amunisi yang menipis, Jumlah pejuang yang cuma segelintir, Ketiadaan senjata berat, Sedikitnya makanan dan minuman, Bahkan ketiadaan pos medis kecuali milik MMS, Membuat saya hampir yakin mungkin sore hari nanti kami berdua bersama puluhan pejuang sudah tinggal jasad tak bernyawa !

Lepas mengobati dan mengevakuasi mujahidin yang terluka ke pos medis Salma, Saya kembali naik ke atas. Hampir jam 4 sore ketika sampai di markas, Tapi rupanya datang bantuan Allah !

Ramai saya lihat puluhan mujahidin berkumpul di markas komando sebelah pos medis darurat MMS. Wajah-wajah mereka segar, Pakaiannya bersih, Dan sepatu-sepatu yang dikenakan terlihat masih mulus belum tersentuh tanah. Tanda mereka bukan mujahidin yang turun dari garis depan, Tapi bala bantuan yang baru dinaikkan ke atas oleh kesatuan masing-masing di bawah. Segala perlengkapan mereka bawa. Saya lihat seorang mujahidin berpostur tinggi besar dengan gagahnya berdiri di bak belakang mobil Double Cabin, Di kepalanya terpasang ikat kepala bertulis "Isy Kariiman aw mut syahiidan !". Beliau muda saja, Tapi dipercaya mengoperasikan sebuah DOSHKA 14mm. Waktu saya jabat tangannya, Dia memperkenalkan diri

"Abu Abbas"

Di kemudian hari saya baru tau siapa beliau sesungguhnya

Tepat ketika saya masuk pos medis darurat MMS, Sebuah mobil double cabin lainnya berhenti, Dari dalamnya turun 9 mujahidin veteran. Merekalah bagian dari sangat sedikit orang yang belum pernah meninggalkan jihad meski satu hari pun. Dan usia mereka tidak ada yang lebih dari 30 tahun. Bahkan 3 orang diantaranya belum 20 tahun !

Diantara ke 9 orang tersebut, Salah satunya adalah SANG RAKSASA ! Yang dalam 10 menit perjumpaan kami 4 kali menatap saya dengan pandangan aneh. Matanya melihat tajam tapi kosong. Disitu ada sendu berpadu kebahagiaan. 4 kali lambaian saya tak dijawabnya. Dia diam seribu bahasa sejak turun mobil sampai naik mobil lagi berangkat ke garis depan

Tapi sebelum mobil berangkat lagi, Sang raksasa menoleh ke belakang, Menatap saya untuk terakhir kali, Lalu menyunggingkan senyumnya yang terindah

Senyum yang saya baru tau artinya 3 jam kemudian...

Bersambung...
------------------------------------------------------------------------

Saya titip rekening dibawah ini, Barangkali setelah membaca kisah-kisah pada akun saya antum tergerak untuk membantu muslim Suriah. Silakan membantu semampunya. Semoga dengan begitu Allah jadikan kita semua sebagai bagian dari perjuangan hamba-hamba Allah di bumi Suriah, Sehingga bila nanti di akhirat barangkali ada pertanyaan "Apa yang sudah engkau lakukan untuk saudara-saudaramu yang sedang ditimpa kedzaliman ?", Kita bisa menjawabnya dengan mudah dan lancar
Jangan kuatir, Donasi antum bukan untuk bantuan militer dsb. Foto-foto kegiatan kemanusiaan kami di Suriah banyak terpampang pada FP Misi Medis Suriah. Mulai dari rumah sakit, Klinik, Pabrik roti, Fasilitas umum, Jilbabisasi, Dan masih banyak lagi
Rek Donasi Suriah dan Rohingya klik DISINI



0 Response to "GUGURNYA SANG RAKSASA (Part I, II & III)"

Posting Komentar