Link Banner

Allohu Akbar! Pertolongan Alloh Datang Kepada Mujahidin Suriah Berupa Tentara Berbaju Putih

Berbagai bentuk pertolongan Alloh selalu saja datang tepat waktu kepada para mujahidin Suriah. Dan memang inilah bukti janji Alloh bahwa Alloh akan menolong siapa saja yang menolong agamanya. Kisah berikut ini adalah bukti akan kebenaran jani Alloh itu, dimana Saat perang berkecamuk tiba-tiba datanglah pertolongan Alloh atas mujahidin berupa tentara yang berbaju putih. Bagaimana kronologi ceritanya? langsung saja kita simak bersama semoga bermanfaat.
 
"Perang di Suriah, entah kenapa, media di Indonesia khususnya seperti tak berminat untuk memblowupnya.

Kecamuk perang di Suriah dan banyaknya korban gugur, khususnya dari kalangan warga sipil Muslim, luput dari berita. Bahkan, ironisnya, umumnya media menyebut Mujahidin yang melawan rezim thaghut Bashar Asad sebagai “pemberontak”.

Padahal, seperti diceritakan relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan dan medis di salah satu front di jabal Akrod, perang di Suriah sungguh luar biasa. Karena itulah, kenapa, misalnya, dengan kehendak Allah, bumi Syam (Suriah) dipilih sebagai tempat perang yang melibatkan banyak pihak.

Tim Ketiga Relawan HASI, setidaknya, merasakan keberkahan bumi Syam. Panggilan jihad benar-benar mereka saksikan di wilayah tempat mereka mengemban tugas.

Saat mereka bertugas di Jabal Akrod, banyak kisah dan pengakuan yang mereka dengar sendiri, betapa pertolongan Allah benar-benar turun di Bumi Jihad Suriah.

Koordinator Tim Ketiga HASI, Abu Yahya, menceritakan kisah seorang mantan tentara Bashar Asad yang membelot dan bertaubat lalu bergabung dengan Mujahidin

Saat diwawancara oleh Mujahidin Suriah dan relawan HASI, mantan tentara Asad itu, menjawab pertanyaan kenapa pasukan Asad yang berjumlah 1500 personel di Jabal Akhrod tidak berani melakukan serangan kepada Mujahidin Suriah yang hanya berjumlah 150 personel, padahal baik secara kekuatan (jumlah) maupun persenjataan, Mujahidin jauh kalah dibanding tentara Asad.

Mantan tentara Asad itu menjelaskan sembari terkejut dan heran lalu balik bertanya. “Siapa bilang jumlah kalian sedikit? Kami setiap malam melihat kalian dengan pakaian putih-putih bergerak dari satu lembah ke lembah lain sehingga kami berpikir jumlah kalian begitu banyak dan menjadi pertimbangan kami untuk tidak lebih dulu menyerang,” ungkapnya seperti diceritakan kembali oleh Abu Yahya dalam presentasi Laporan Tim ke-3 HASI kepada Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS).

Seperti diketahui, wilayah Jabal Akrod mempunyai sebuah tapal batas dengan tentara Asad yang jumlahnya ribuan. Tapal batas tersebut hanya dijaga oleh ratusan mujahidin. Begitu pentingnya tapal batas tersebut mempengaruhi situasi di Jabal Akrod, jika pasukan Asad mampu membobolnya.

“Namun, hingga kita pulang mereka tidak mampu membobol tapal batas, Allah menurunkan pertolongannya. Sebab, di sana dijaga oleh para Mujahidin yang sangat ikhlas mencari ridho Allah, sangat menjaga ke-Islamannya, sedikit bicara, menundukkan pandangan, dan menjauhi sikap ashobiyah (fanatisme kelompok),” papar Ustadz Oemar Mitha, penerjemah yang terlibat dalam bantuan kemanusiaan HASI.

Peristiwa-peritistiwa luar biasa seperti di atas pun tidak hanya terjadi satu kali. Pada kejadian yang lain, Mujahidin hendak melakukan perang dengan konvoi 50 truk yang berisi tentara Bashar Asad.

Hingga pada satu titik terjadilah baku tembak antara Mujahidin dengan tentara Asad. Mujahidin memang sudah bertekad untuk menghabisi dan memukul mundur tentara Bashar Asad.

Di luar dugaan, tiba-tiba saja muncul kejadian di luar perkiraan mereka. Helikopter dan pesawat tempur datang seperti hendak memerangi Mujahidin. Mujahidin yakin, ini bantuan dari pihak Bashar Asad untuk menghabisi mereka.

Ingat, hingga kini Mujahidin Suriah sama sekali tidak memiliki alat tempur seperti pesawat. Mereka bertempur hanya via jalur darat dengan persenjataan yang kalah canggih jika dibandingkan milik rezim Asad.

Mengukur jumlah personel dan persenjataan yang terbatas, komando Mujahidin menyerukan agar segera mengosongkan tempat pertempuran dan masuk ke gunung-gunung untuk mengatur strategi.

Anehnya, ketika Mujahidin sudah menarik diri, suara baku tembak masih saja terus terjadi. Berondongan dan desingan peluru seperti enggan berhenti walau tidak ada satu Mujahidin pun tersisa di lokasi pertempuran. Komandan Mujahidin sampai bertanya-tanya dalam hati, siapakah sebenarnya yang sedang berperang melawan tentara Bashar Asad?

Ia pun mengecek jumlah personel untuk memastikan kemungkinan ada Mujahidin tertinggal dan melakukan perlawanan terhadap tentara Asad. Namun hasil perhitungannya, seluruh Mujahidin sudah berada di gunung.

Hingga datang matahari terbit dan mereka yakin kondisi telah aman, barisan Mujahidin pun turun dari gunung-gunung. Dan, betapa terkejutnya mereka melihat sebagian tentara Asad telah tewas dengan luka menganga. Sebagian lainnya mengalami luka berat layaknya baru menghadapi pertempuran hebat.

Tentu kejadian ini menjadi seribu tanya bagi Abu Yahya, relawan HASI yang menghabiskan waktu selama satu bulan, 4 November-4 Desember 2012, di Desa Salma, Jabal Akhrod, Suriah. Ia mendapatkan kisah ini langsung dari Mujahidin.

Lantas siapa yang berada di dalam pesawat dan helikopter untuk melawan tentara Suriah?” tanya Abu Yahya yang diliputi rasa heran audiens yang hadir.

Banyak peristiwa-peristiwa lain yang belum sempat diceritakan relawan HASI secara lengkap mengingat keterbatasan waktu.

Namun, kisah-kisah tersebut sudah cukup mengukuhkan keyakinan perihal munculnya ayaturrahman fii jihadil-Syam (keajaiban perang di Bumi Syam)"

“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabb-mu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut,” (QS Al-Anfal: 10).


0 Response to "Allohu Akbar! Pertolongan Alloh Datang Kepada Mujahidin Suriah Berupa Tentara Berbaju Putih"

Posting Komentar