Link Banner

Tiga Tahun Sudah Saya Menikahi Ummu Quraisy

Fathi Yazid Attamimi
8 September 2015

3 TAHUN SUDAH

Kemarin ini tepat 3 tahun saya menikahi Ummu Quraisy, Hanya 7 hari sepulang dari Suriah

Saya melamar beliau sekira bulan juni, Ketika itu gerakan membantu muslim Suriah sudah saya gelorakan tapi belum masuk fase online dan masih mencari jalan ke Suriah. Suriah buat saya adalah kosa kata asing yang mungkin pernah saya dengar tapi entah dimana. Bahkan gimana mendatanginya pun saya ga tau, Maklum gan, Orang udik. Paling banter main ke kali nyari kecebong. Sekalinya pernah keluar negeri diajak teman cuma ke Malaysia lalu ke Thailand. Itupun ke Thailand nya illegal, Lewat sungai lebar di perbatasan Malaysia - Thailand. Tapi sumpah, Saya ga niat jadi imigran illegal, Waktu diajak nyeberang sungai itu saya ga tau kalau otw Thailand. Pas udah turun perahu baru dikasih tahu "Kita di Thailand om"

Lho ?

Dalam proses mencari transportasi Indonesia - Suriah, Saking bahlulnya saya, Salah satu strateginya dengan terbang dari Indonesia ke Italia, Lalu nyeberang ke Sisilia, Lalu nyeberang lagi ke Suriah. Seorang friendlist fesbuk yang tinggal di Italia ngakak waktu saya kasih tau. Dia tanya "Nt mau dimutilasi sama mafia Sisilia ?!"

Walhasil kemudiannya pertolongan Allah datang tak di duga. Ust. Fariq Qasim Anouz mendadak telp saya, Ngabari kalau ust. Feri Nur dari KISPA hendak ke Suriah. Maka dengan semangat 45-46-47 saya naik bis sore ke Jakarta, Besok paginya jumpa ust. Feri Nur di rumahnya. Sayang seribu sayang tapi sekaligus alhamdulIllah itulah jalannya : Beliau udah beli tiket, Dan hanya bermaksud sampai Turki aja. Disana cuma 3 hari, Titip bantuan sama IHH, Terus pulang

Duh...

Tapi beliau kasih bocoran, Ada tim namanya Hilal Ahmar Society Indonesia alias HASI, Hendak ke Suriah dalam waktu dekat. Ketuanya, Angga Dimas, Yang dulu pernah saya lihat sewaktu saya di MER-C, Segera saya telp. AlhamdulIllah setelah melalui beberapa proses yang Allah mudahkan, Berangkatlah saya ke Suriah 1 Agustus 2012, Persis 10 hari terakhir Ramadhan, Sebagai utusan organisasi Pemuda Al-Irsyad, Bersama 4 ikhwah lainnya dari HASI, Dengan dua diantara mereka adalah dokter umum.

Waktu itu fase paceklik dalam kehidupan keuangan saya. Bisnis yang baru saya rintis kocar-kacir ga terurus gegara ngurusi Suriah ini. Duit modalnya akhirnya dibawa kabur kawan akrab. Padahal saya baru melamar anak orang. Jadi jangan kata buat walimahan, Waktu di bandara hendak terbang pun saya ga megang uang sama sekali, Mau minta ga berani. AlhamdulIllah pak ketua Pemuda Al-Irsyad yang baik hati nyelipin uang 500rb

Ya, Saya berangkat ke Suriah cuma ngantongi 500rb. Jangan bilang nanti gampang ambil di ATM. Waktu itu ATM pun saya ga punya ! Terpaksa lah selama di Suriah saya kasbon duitnya HASI, Yang entah kapan bisa saya bayar

Di Suriah hanya beberapa hari, Lalu saya pisah rombongan dengan HASI. Mereka berempat tetap di riif Latakia, Saya sendirian jalan-jalan keluyuran macam turis nyasar. Ketika itu tanggal pernikahan saya kurang 3 minggu lagi, Dan saya udah bulat tekad pasrah sama Allah :

Ini insyaAllah jihad, Meski ga angkat senjata
Kalau mati, Berarti saya ga jadi nikah sama Ummu Quraisy
Dan InsyaAllah Allah ganti nikah sama 72 bidadari

Tapi Allah selamatkan saya sampai hari ini alhamdulIllah, Entah apa maksud Allah. Hanya saja saya merasa Dia sedang mendidik saya untuk jadi sesuatu. Dan insyaAllah saya akan memenuhinya

Tgl 1 September saya mendarat di Jakarta. Malamnya langsung ke Jatinangor. Baju manten dan segala tetek bengeknya belum ada, Harus sudah dalam 3 hari belanja ini itu semuanya. Saking ngebutnya, Jubah yang saya pakai waktu nikahan kebesaran. AlhamdulIllah ketika itu aura pulang medan perang masih tersisa, Jadi orang ga terlalu peduli jubah yang kebesaran, Atau tangan dan kaki saya yang korengan. Mereka menunggu cerita turis nyasar ini yang kemana-mana bawa kamera dan ngaku-ngaku wartawan

Preet !

Pernikahan berjalan lancar alhamdulIllah. Ijab kabul lancar saja saya lafalkan. Maklum gan, Udah dari 10 tahun lalu saya latihan grin emotikon

Kemarin istri tanya :
- Ini tanggal apa ?
Saya lihat tanggalan di hp lalu jawab :
+ Tanggal 7
- Iya... Tapi tanggal apa ?
+ Lha ? Bulan September to ?
- Hih... Iya tanggal apa tapinya ?
+ Lho ? Kenapa emangnya ? Tanggal apa gitu sekarang ?

Waktu dikasih tau kalau kemarin tepat 3 tahun kami menikah, Saya cuma bisa tepok jidat. Hari-hari berjalan cepat. Wanita ini yang 3 tahun lalu masih kuliah, Sekarang udah punya anak. 3 kali sudah beliau saya tinggal, Dan 3 kali pula beliau tabah melepaskan. Pergi ke Suriah sama sekali ga berat buat saya. Ianya adalah passion, Gairah yang terus membayang di dalam kepala setiap harinya, Macam cinta manten baru pada istri ketiga

Tapi bagi Ummu Quraisy, Suriah adalah pesaing dalam cinta. Ia bersaing cinta dengan Suriah. Dan alih-alih mengekang suami semena-mena, Ia rela melepas saya meraih apa yang saya cintai

Lalu apa yang ia dapatkan ? Tak lain dan tak bukan adalah cinta saya yang semakin besar padanya

Istri saya memang baru saja jadi istri. Tapi ia telah belajar satu jurus paling penting dalam mendapatkan cinta suami. Bukan jurus bangau apalagi tendangan tanpa bayangan

Yaitu dengan merelakan suami mengejar mimpi 
 
 

0 Response to "Tiga Tahun Sudah Saya Menikahi Ummu Quraisy"

Posting Komentar